HUMAS PRESS UNAIC — Suasana hall Gedung B Universitas Al-Irsyad Cilacap (UNAIC) pagi itu penuh semangat dan antusiasme. Kuliah Pakar Internasional…
HUMAS PRESS UNAIC — Suasana hall Gedung B Universitas Al-Irsyad Cilacap (UNAIC) pagi itu penuh semangat dan antusiasme. Kuliah Pakar Internasional…
HUMAS PRESS UNAIC — Suasana hall Gedung B Universitas Al-Irsyad Cilacap (UNAIC) pagi itu penuh semangat dan antusiasme. Kuliah Pakar Internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIC menghadirkan sosok luar biasa: Prof. Dr. Rohana Ngah dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, dalam tema besar “Entrepreneurship and Digital Transformation in Emerging Markets.”
Acara ini dibuka langsung oleh Rektor UNAIC, Sarwa, AMK., S.Pd., M.Kes., dan dihadiri Bupati Cilacap, Dr. Syamsul Aulia Rachman, S.STP., M.Si., serta sejumlah pejabat kampus. Sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai program studi mengikuti kuliah ini dengan antusias, menjadikannya sebagai momentum berharga membuka cakrawala baru di dunia digital.
Dalam sambutannya, Syamsul menekankan pentingnya ekonomi digital berbasis inovasi lokal yang mampu meningkatkan daya saing daerah. Sementara Rektor UNAIC mengapresiasi antusiasme mahasiswa dan menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari internasionalisasi kampus menuju kualitas pendidikan global.
Puncak acara berlangsung saat Rohana Ngah membawakan materi yang tak hanya kaya data, tetapi juga disampaikan dengan bahasa yang membumi. Ia membuka paparannya dengan menjelaskan tren terkini di negara-negara berkembang, di mana UMKM menjadi tulang punggung ekonomi namun masih tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital.
“Transformasi digital tidak selalu membutuhkan teknologi mahal. Yang kita perlukan adalah mindset digital, yakni keberanian untuk mengubah cara berpikir dan cara bekerja,” ujar Rohana Ngah.
Ia mengisahkan kisah sukses beberapa pelaku usaha kecil yang memanfaatkan platform digital sederhana seperti WhatsApp Business dan TikTok untuk menjangkau pasar luar negeri. Salah satu studi kasus yang dibawanya adalah tentang pengusaha makanan ringan yang berhasil menembus pasar ekspor hanya dengan memaksimalkan branding digital dan storytelling produk.
Tak hanya itu, Rohana Ngah juga menantang mahasiswa untuk mulai memetakan potensi lokal di Cilacap dan sekitarnya, lalu mengaitkannya dengan solusi digital.
“Buat bisnis yang lahir dari akar budaya kalian. Jangan hanya meniru tren, tapi ciptakan tren baru yang berakar dari identitas lokal,” pesannya.
Kuliah ini menjadi ajang refleksi bahwa di tengah pesatnya arus digital, kreativitas, keberanian, dan pemahaman pasar tetap menjadi kunci. Mahasiswa UNAIC pun diajak untuk menjadi digital changemakers—bukan hanya pengguna teknologi, tetapi pencipta dampak.
Diakhir acara, Sarwa menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya kampus membangun konektivitas global dan kompetensi digital mahasiswa secara nyata.
Dengan semangat kolaborasi lintas negara, UNAIC membuktikan komitmennya dalam menyiapkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja masa depan—baik sebagai profesional, inovator, maupun wirausahawan digital berjiwa lokal, berpikir global.**Dms
#KULIAH PAKAR INTERNASIONAL #UNAIC #HUMAS PRESS UNAIC