YOGYAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia cukup banyak di Australia. Selain studi dengan biaya sendiri, tak sedikit dari para pelajar dan mahasiswa yang mendapat beasiswa, baik melalui pemerintah Indonesia maupun Australia. Kendati demikian, Retno mengungkapkan sebaliknya. Menurutnya, jumlah pelajar Australia yang belajar ke Indonesia masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan dengan beragam cara, seperti kerja sama pertukaran pelajar antara dua negara tersebut.
“Pemerintah Australia memberikan banyak beasiswa pada pelajar-pelajar Australia untuk belajar ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia,” kata Retno usai membuka The 3rd Indonesia-Australia Dialogue di Hotel Tentrem Yogyakarta, Selasa (30/8/2016).
Berdasarkan data yang ada, kata Retno, Indonesia merupakan negara favorit tujuan pelajar Australia dibanding negara-negara lain di Asia. Dia pun berharap, kerja sama yang sudah lama dibangun antara dua negara itu tetap terjalin dengan baik.
“Pelajar Australia lebih suka belajar ke Indonesia dibanding negara lain,” sebutnya.
Selain letak geografis yang berdekatan, para pelajar Australia juga mempelajari adat dan budaya yang ada di Indonesia. Ke depan, Retno ingin kerja sama yang sudah terjalin bisa ditingkatkan. “Saya kira secara umum kerja sama kita dengan Pemerintah Australia berjalan dengan baik. Kita sama-sama menghormati negara masing-masing,” terangnya.
Terkait kegiatan hari ini, lanjut Retno, Pemerintah Indonesia menanti hasil diskusi yang dilakukan delegasi Australia maupun tim dari Indonesia. Pihaknya akan menerima masukan dari hasil diskusi yang dilakukan kedua negara tersebut. “Pemerintah justru menunggu, apa hasil rekomendasi mereka (delagasi Australia dan perwakilan Indonesia). Misalnya dalam pelaksanan dialog pada 2013 lalu, ada rekomendasi supaya meningkatkan pertukaran pelajar,” jelasnya. (ira)
Sumber: http://news.okezone.com/