Apakah lansia identik dengan lemah dan sakit? anggapan ini tentu tidak diharapkan oleh komunitas yang berusia lanjut karena meskipun usia bertambah, mereka tetap berharap dapat menjalani kehidupannya dengan penuh manfaat. Inilah inspirasi yang diperjuangkan menjadi program pengabdian oleh sekelompok mahasiswa D3 Farmasi dan D3 Fisioterapi melalui PKM-M yang berjudul “Otot Kawat Balung Wesi (Osteoporosis Treatment dengan Obat Tradisional, Kombinasi Aksi Warga Antusias Terapi Fisik bagi Lanjut Usia di Lingkungan Kendilwesi).”
Kolaborasi yang sempurna antara dua ilmu kesehatan, yaitu farmasi dan fisioterapi ternyata sangat bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia, terutama dalam mengatasi gangguan yang berhubungan dengan anggota gerak, yaitu tulang dan otot. Mahasiswa yang diketuai oleh Novi Triani Anggri dan beranggotakan Joni Winarto (fisioterapi), Larasmita Eka Dewi (fisioterapi) serta mahasiswa farmasi yang lain yaitu Nandita Ajeng Saputri, Lilis Sintia Furi telah merealisasikan program ini bersama komunitas lansia di Jalan Kendilwesi, Tambakreja, Cilacap Selatan.
Kegiatan diawali dengan koordinasi acara, sosialisasi, pelatihan pembuatan ramuan herbal untuk kesehatan tulang sampai dengan pelatihan terapi fisik pada kejadian osteoporosis untuk lansia. Sejak sukses dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2015, kegiatan ini terus berlanjut dengan kaderisasi dan pelatihan intensif oleh mahasiswa fisioterapi pada tanggal 12 Juni 2015. Selain itu, mahasiswa juga merintis kebun tanaman obat mandiri dan membagikan buku modul serta CD Tutorial agar lansia dapat mengaplikasikan hasil pelatihan secara mandiri dengan mudah.