JAKARTA – Sudah menjadi rahasia umum bahwa pekerjaan seseorang belum tentu sejalan dengan gelar yang diraihnya saat kuliah. Alasannya beragam, dari mulai salah jurusan ketika kuliah, keinginan orangtua, hingga mengejar passion. Situasi tersebut salah satunya dialami oleh seorang jurnalis bernama Elvi. Siapa sangka, wartawan ekonomi di sebuah media cetak ini ternyata merupakan sarjana pendidikan biologi yang idealnya menjadi seorang guru.
“Orangtua ingin aku jadi guru. Apalagi dulu ada gosip 2015 akan ada pensiunan besar-besaran, akhinya disuruh masuk FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Waktu itu guru yang masih banyak peluang biologi,” tuturnya kepada Okezone, Selasa (11/10/2016).
Di sisi lain, wanita berhijab itu bercita-cita menjadi jurnalis sejak masih duduk di bangku SMP. Akhirnya, meski menempuh perkuliahan di bidang keguruan, Elvi aktif belajar jurnalistik dengan cara lain. “Waktu kuliah bergaul sama wartawan kampus dan kampus lain. Karena di kampus enggak ada lembaga pers mahasiswanya. Aku juga biasa buat karya tulis ilmiah dan bantu tulis diktat penelitian dosen. Jadi kebiasaan menulis terasah dari situ,” terangnya.
Setelah lulus, alumnus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta itu pun mengajak bicara kedua orangtuanya. Dia mengaku, ingin berkarier sesuai dengan passion-nya.
“Setelah lulus bilang ke orangtua, ini ijazahnya untuk mereka karena mereka yang ingin aku kuliah guru. Sedangkan aku ingin mengejar apa yang disuka. Toh sempat melamar jadi guru juga tidak diterima,” kenangnya.
Elvi sendiri pernah mengajar, namun tidak lama. Terlebih, dia hanya dibayar Rp300 ribu per bulan. Alhasil, usai lulus Elvi memilih mencari pengalaman dengan keliling Jawa sampai belajar bahasa Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur selama empat bulan.
“Setelah lulus aku pilih jalan-jalan. Kemudian orangtua menyuruh untuk pulang. Singkat cerita enggak lama ada teman bilang ada lowongan kerja jadi wartawan, aku daftar dan diterima. Itu belum ada setahun setelah lulus” sebutnya.
Meski begitu, Elvi sendiri mengaku tak pernah menyesal menjadi seorang sarjana pendidikan. Pasalnya, ilmu yang didapat semasa kuliah bisa digunakan untuk mendidik anak-anaknya kelak. Selain itu, mengajar juga bisa dijadikan sebagai hobi.
“Aku enggak pernah menyesal atau merasa bersalah karena kerja enggak sesuai sama jurusan. Karena mengajar itu tak harus di depan kelas. Kita menulis berita dengan benar dan menyampaikan fakta itu sama juga kita mengedukasi masyarakat,” pungkas wartawan yang sudah merasakan bekerja di tiga media berbeda tersebut.
Sumber: http://news.okezone.com/kampus/