JAKARTA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas 817 pelajar Indonesia guna menempuh studi sarjana (S-1) ke berbagai perguruan tinggi di negara-negara di Timur Tengah. “Tentu keberangkatan ini patut syukuri karena banyak WNI, yaitu pelajar dan mahasiswa kita yang akan menempuh pendidikan ke luar negeri,” kata Lukman saat melepas pelajar di kantornya, area Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Dia mengatakan, kesempatan belajar di luar negeri tidak bisa dinikmati setiap orang. Karena itu, studi di luar negeri harus disyukuri dengan berbagai upaya seperti belajar dengan tekun dan menjaga nama baik Indonesia di mata masyarakat dunia. “Rasa syukur ini harus disikapi secara bijak dan arif. Banyak yang belum berkesempatan menempuh studi di luar negeri,” kata dia.
Menag juga berpesan kepada para pelajar yang akan berangkat ke Timur Tengah untuk meneguhkan niat menimba ilmu sekaligus mendapatkan ilmu hidup. Ilmu hidup bisa didapatkan dari pengalaman selain studi di bangku pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan sebanyak 817 pelajar tersebut akan diberangkatkan ke negara-negara Timur Tengah seperti Sudan, Lebanon, Mesir, Maroko dan Kuwait.
Sebanyak 817 pelajar itu, kata dia, diseleksi dari 4.511 perserta. Rinciannya, beasiswa di Al Azhar, Mesir sebanyak 20 pelajar, nonbeasiswa untuk 734 pelajar terbagi ke Sudan 20 siswa, Maroko (15), Lebanon (20) dan Kuwait (8). Seleksi, kata Amin, dilaksanakan di Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jakarta, Sumatera Selatan, Lampung, Jogja, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Pekanbaru, Palembang, Malang dan Makassar. “Untuk kali ini, kami menyeleksi saja, sementara beasiswa studi akan diberikan oleh negara-negara tujuan studi,” kata Amin.
Sumber: http://news.okezone.com/









