Humas Press UNAIC – Desa Kutabima, Cilacap, menjadi saksi nyata sinergi Tripatriat antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat melalui program Kosabangsa…
Humas Press UNAIC – Desa Kutabima, Cilacap, menjadi saksi nyata sinergi Tripatriat antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat melalui program Kosabangsa…
Humas Press UNAIC – Desa Kutabima, Cilacap, menjadi saksi nyata sinergi Tripatriat antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat melalui program Kosabangsa “Peningkatan Valuasi Ekonomi Atsiri Pala guna Mendukung SDGs Pengentasan Kemiskinan dan Mitigasi Bencana Longsor”. Program ini dijalankan sepanjang tahun 2025 oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Al-Irsyad Cilacap (UNAIC) serta Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, bekerja sama dengan BUMDes Bima Barokah Sejahtera dan Kelompok Tani Sri Cikawung Jaya.
Kegiatan yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan para pelaku UMKM lokal ini resmi diluncurkan dengan kehadiran Rektor Universitas Al-Irsyad Cilacap, Sarwa, AMK., S.Pd., M.Kes., serta Kepala Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNAIC, Susanti, S.ST., M.Keb. Turut hadir pula perwakilan dari dinas terkait dan tim dosen Kosabangsa Kutabima UNAIC, Dini Puspodewi,S.Tr.A.K.,M.Imun, Dr. Yuhansyah Nurfauzi, M.Si serta Dede Yusuf,M.Kom. Begitu juga tim pendamping dari UNDIP yang diketuai Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, S.Si, M.Si ,dengan anggota Prof.Dr.Ir. Muhammad Zainuri, DEA dan Dr.E. Drs. Hersugondo, M.M, menandai komitmen bersama dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa berbasis potensi alam lokal.
Pala, yang selama ini dikenal sebagai komoditas rempah bernilai tinggi, kini diolah menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat Kutabima. Melalui pendampingan teknis, pelatihan pengolahan minyak atsiri, hingga penguatan manajemen usaha, program ini mendorong masyarakat untuk tidak hanya menjual hasil mentah, tetapi juga mengembangkan produk turunan bernilai tambah. Langkah ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan.
Lebih dari sekadar pengembangan ekonomi, program Kosabangsa ini juga menyentuh aspek lingkungan. Penanaman kembali pohon pala di lahan-lahan rawan longsor menjadi bagian penting dari upaya mitigasi bencana dan pelestarian ekosistem hutan desa. Dengan reboisasi berbasis tanaman produktif, masyarakat diajak untuk menjaga kelestarian alam sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi dari hasil panen pala di masa depan.
Sarwa dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan (Goal 1) dan penanganan perubahan iklim (Goal 13). “Kami ingin riset dan pengabdian kampus benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan hanya dalam bentuk pengetahuan, tetapi juga kesejahteraan,” ujarnya.
Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Kutabima kini melangkah menuju masa depan yang lebih hijau, mandiri, dan sejahtera. Program Kosabangsa ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi lokal berbasis sumber daya alam dapat menjadi jalan menuju perubahan besar—dari desa untuk dunia.**Dms
#KOSABANGSA #LPPM #UNAIC #HUMAS PRESS UNAIC
