JAKARTA – Menempuh studi di tingkat doktor atau S-3 tentu tidak mudah. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi Rahma Sugihartati. Bagaimana tidak, dosen Ilmu Informasi dan Perpustakaan (IIP) FISIP Universitas Airlangga (Unair) ini berhasil menjadi wisudawan terbaik dengan meraih IPK 4,00. Ditanya soal kiat sukses, Rahma mengaku tak punya resep khusus dalam menjalani perkuliahan. Dia hanya menikmati setiap proses pembelajaran, termasuk membaca referensi dan mengerjakan tugas kuliah.
“Saya menyadari kesulitan yang kerapkali dihadapi mahasiswa adalah bagaimana menjaga agar passion untuk belajar tetap hidup. Banyak mahasiswa ketika kuliah bersama di kelas, ia rajin, tapi ketika harus kerja mandiri untuk menulis disertasi, ia berhenti,” ujarnya dinukil dari laman Unair, Sabtu (8/10/2016).
Ketua Departemen IIP FISIP Unair ini mengungkapkan, berdasarkan pengalaman tersebut maka dapat disimpulkan bahwa menikmati dan menjaga api semangat belajar tetap menyala adalah modal sukses setiap mahasiswa. “Memilih penelitian juga sesuai kompetensinya. Penelitian saya terkait dengan dampak internet, perkembangan masyarakat informasi, dan minat baca,” terangnya.
Dalam disertasinya, wanita kelahiran 1 April 1965 itu mengambil judul ‘Subkultur Anak Muda Digital Fandom Budaya Populer Global’ dan ‘Analisis Wacana Tentang Konsumsi dan Produksi Makna Teks Budaya di Era Digital’. Menurut Rahma, kajian ini merupakan bagian dari perkembangan masyarakat post-modern yang jarang diteliti. Selama menyusun disertasi, Rahma dipromotori oleh Prof Heru Nugroho, Ph.D dan Co-Promotor, Prof Rachmah Ida, Ph.D.
“Saya merasa beruntung dibimbing oleh ahli di bidangnya. Mereka sangat memberi keleluasaan untuk mengeksplorasi analisis dan implikasi teoritik dari studi yang saya lakukan,” pungkasnya. (ira).
Sumber: http://news.okezone.com/