Kebijakan Sabtu Libur Jadi Kompensasi Full Day School

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi menyatakan dukungannya atas wacana pendidikan karakter sebagai program prioritas Kemendikbud. Ia menyebut, mutu pendidikan sebenarnya berada di ruang kelas, karena adanya interaksi edukatif dan dialogis antarguru dan siswa.

“Pendidikan karakter sebagai program prioritas adalah tepat dan mendesak,” kata Unifah di Gedung Guru Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (8/9). Ia mendukung usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhadjir Effendy yang mengusulkan Sabtu menjadi hari libur nasional. Serta, usulan lima hari sekolah yang menjawab keresahan jika sudah ada pemberlakukan full day school atau sekolah pendidikan karakter.

Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy menjelaskan, kebijakan libur pada Sabtu dan lima hari sekolah masih mengkaji aspek legalitasnya. Ia berujar, kebijakan itu juga merupakan kompensasi apabila sudah ada penambahan jam belajar atau pemberlakukan sekolah pendidikan karakter.

“Ya, Sabtu kalau libur dapat menjadi hari keluarga,” ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Lubuk Lingga, Sumatra Selatan, Prana Putra Sohe secara khusus memaparkan alasan daerahnya yang sudah memberlakukan full day school atau sekolah pendidikan karakter.

Prana menceritakan, banyak anak-anak di daerahnya yang mengonsumsi narkoba. Sayangnya belum ada solusi efektif menekan peredaran narkoba. Ia menilai, selama ini pemerintah belum maksimal memerangi peredaran narkoba di kalangan anak dan remaja. “Kenapa perang terhadap narkoba tidak segencar tax amnesty (pengampunan pajak). Sekarang kita gencarkan (melalui sekolah pendidikan karakter),” jelasnya.

Sehingga, ia menyebut, merupakan hal yang wajar apabila seorang anak nakal, maka orang tua yang disalahkan. Pun jika pelajar nakal, maka guru dan sekolah yang disalahkan. Kemudian, Prana melanjutkan, selama ini anak-anak kurang mendapat ruang, tempat dan waktu untuk mengaktualisasi potensi diri masing-masing. Akhirnya, ia memikirkan tentang sekolah pendidikan karakter di daerahnya. Ia menyebut, daerahnya sukses menjalanan sekolah pendidikan karakter selama tiga tahun terakhir.

Awalnya, ia menerapkan berdasarkan data yang ada di masyarakat atau anak putus sekolah. Pemkot Lubuk Linggau kemudian membentuk satgas dan membuat Kartu Lubuklinggau Bisa Pintar yang bekerja sama dengan BRI. “Jadi data itu kita ambil dari satgas saat penerimaan, lalu satgas ke RT/RW untuk mantau masyarakat yang nggak sekolah,” jelasnya. Prana mengatakan, sekolah pendidikan karakter sukses menekan angka perkelahian RW/RW, tawuran, konflik antarumat beragama dan lain-lain.

Related Posts

Recent Articles

PEMBERITAHUAN PELAKSANAAN UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2025/2026
27/10/2025
Selamat Hari Santri 2025: Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia
22/10/2025
Lowongan Terbaru! RSU Raffa Majenang Buka Rekrutmen untuk Berbagai Posisi Tenaga Kesehatan dan Non-Kesehatan
21/10/2025
Open Recruitment Paramedic Pelaksana – PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Proyek BINS Karawang
21/10/2025
Open Recruitment Perawat – RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu
17/10/2025
PEMBERITAHUAN  PENGAMBILAN IJAZAH, SERTIFIKAT PROFESI DAN TRANSKRIP AKADEMIK LULUSAN PERIODE GENAP TAHUN AKADEMIK 2024/2025
16/10/2025
Open Recruitment Tenaga Keperawatan – Rumah Sakit Hastien Karawang
15/10/2025
Lowongan Kerja Perawat di Jepara Khitan Center
15/10/2025
Lowongan Kerja Staf Farmasi – PT Putra Jaya Perkasa
15/10/2025
Lowongan Kerja RS PKU Muhammadiyah Sruweng untuk Ahli Gizi, Tenaga Teknis Kefarmasian, dan Fisioterapi
10/10/2025
EnglishIndonesia