Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui Program setara 20 Satuan Kredit Semester (SKS) ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah (pejuangmuda.kemensos.go.id).
Program Pejuang Muda Kampus Merdeka tersebut merupakan program untuk mahasiswa hasil kerjasama Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) serta Kementerian Agama dengan tujuan untuk mempercepat pengentasan masalah sosial di Indonesia melalui aplikasi keilmuan yang dimiliki mahasiswa. Secara teknis, mahasiswa terpilih melakukan magang di Kemensos melalui mekanisme yang serupa dengan Kuliah Kerja Nyata. Mahasiswa turun ke sejumlah kota/kabupaten di Indonesia yang memerlukan bantuan.
Dalam program ini mahasiswa akan memperoleh dana, yaitu dana operasional, transportasi, biaya proyek sosial serta dana pertemuan. Total ada 514 kota/kabupaten yang menjadi lokasi pelaksanaan program dengan menggandeng 5.140 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, salah satunya adalah Rohmah Septiana, mahasiswa Universitas Al-Irsyad Cilacap Prodi S1 Kebidanan Semester 5 ini terpilih menjadi Pejuang Muda Tahun 2021 setelah mengikuti serangkaian seleksi mulai dari seleksi administrasi terkait kesesuaian dan kelengkapan berkas, membuat Essay tentang Social Entrepreneurship, kemudian seleksi tertulis dan wawancara.
“Sebenernya awal tahu program ini dari teman dan saat itu di hari terakhir penutupan program Pejuang Muda. Alasan mendaftar karena sebagai generasi penerus bangsa, pemuda harus mampu berperan untuk kemajuan negeri ini. Apalagi mahasiswa sebagai kaum terdidik yang merupakan penggerak perubahan ke arah yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Jadi tujuan mengikuti program tersebut karena siap berkontribusi menjadi agent of change dan berperan aktif dalam memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat Indonesia,” jelas Rohmah Septiana setelah menyelesaikan dan menyerahkan laporan pelaksanaan Team Based Project Pejuang Muda Kabupaten Cilacap.
Bersama dengan tim mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang berjumlah 11 orang ini membuat Team Based Project Kewirausaan Sosial dengan mengusung tema “Si Kecil (Maggot) Penolong Ekonomi Masyarakat Menengah Kebawah Desa Kamulyan Kecamatan Bantarsari”.











